cristoforus riko,S.Pd

Senin, 08 Agustus 2011

prosedur penelitian


PROSEDUR PENELITIAN

A.      Metode dan Bentuk Penelitian
1.     Metode Penelitian
Dalam rangka memecahkan masalah penelitian sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya, diperlukan suatu prosedur yang tepat. Prosedur ini berisikan cara merumuskan masalah dalam mencapai tujuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini harus relevan dengan permasalahan yang hendak diteliti.
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk memecahkan masalah penelitian. Dengan menggunakan metode yang tepat, diharapkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini  benar-benar obyektif, tepat, berdaya guna, dan berhasil guna. Sehubungan dengan hal tersebut, menurut Hadari Nawawi (2001:60) metode adalah : ”Cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan”. Sejalan dengan hal tersebut Winarno Surachmad (1989: 131) mengatakan: “Metode merupakan arah utama yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan”. Selanjutnya menurut Hadari Nawawi (2001: 61) bahwa penggunaan metode yang tepat berarti :
a.     Menghindari pemecahan masalah dengan cara berpikir yang spekulatif  dalam mencari kebenaran ilmu pengetahuan, terutama dalam ilmu sosial yang variabelnya sangat dipengaruhi oleh sikap subjectivitas manusia yang mengungkapnya.
b.    Menghindari pemecahan masalah atau cara berpikir yang bersifat trial and error, yang tidak menguntungkan bagi perkembangan ilmu yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan modern.
c.     Meningkatkan sikap obyektivitas  dalam menggali kebenaran ilmu pengatahuan, yang tidak saja penting, tetapi sangat besar pengaruhnya terhadap kegunaan hasil penelitian di dalam kehidupan manusia.

Sehubungan dengan penetapan metode yang digunakan dalam suatu penelitian, selanjutnya Sumadi Suryabrata, (2003:72) menyatakan bahwa ada sembilan jenis metode penelitian.  Adapun  sembilan jenis metode tersebut adalah :
a.     Metode histories
b.    Metode deskriptif
c.     Metode perkembangan
d.    Metode kasus dan penelitian lapangan
e.     Metode korelasional
f.     Metode kasus komperatif
g.    Metode eksperimental sungguhan
h.    metode eksperimen semu
i.      metode tindakan


Sesuai dengan  masalah dan tujuan dari penelitian ini, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif karena bertujuan untuk memecahkan masalah dengan menggambarkan keadaan objek/subjek sebagaimana adanya pada saat penelitian dilakukan.
Dalam kaitan ini, John W. Best (1977:116) mengemukakan bahwa : “A descriptive study describes and interprete what is. It is concerned with condition or relationship that exist, opinions are held processes that are developing”. Artinya : "Studi/penelitian deskriptif menguraikan dan menginterpretasikan tentang kondisi atau hubungan tentang sesuatu, yang terjadi saat ini, apa adanya". Selanjutnya Hadari Nawawi (2001:63) mengemukakan : “Metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan/ melukiskan keadaan subjek/objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lainnya) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya”. Menurut Sumadi Suryabrata (2003:19) bahwa : “Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat perencanaan sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi untuk daerah tertentu”. Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif adalah cara pemecahan masalah dalam penelitian berdasarkan pada kenyataan atau kondisi aktual yang terjadi apa adanya pada saat penelitian dilakukan.
Alasan penggunaan metode deskriptif ini adalah bahwa :
a.         Penelitian ini dilakukan pada saat sekarang sehingga masalahnya bersifat aktual.
b.         Penelitian ini bermaksud memecahkan masalah  dengan menggunakan fakta-fakta sebagaimana adanya objek yang diselidiki.
2.       Bentuk Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam suatu penelitian, menentukan pula bentuk penelitian yang digunakan. Menurut Yousda I.I.A. dan Arifin, Z. (1993:21) pola-pola penelitian yang sering digunakan dalam penelitian deskriptif adalah :
a.       Survey,
b.      Case Study,
c.       Causal Comparative,
d.      Correlational, dan
e.       Developmental.

Pada pemecahan masalah menggunakan metode deskriptif maka bentuk penelitian yang tepat menurut Hadari Nawawi, (2001:64), : ”Bentuk-bentuk pokok metode deskriptif ada tiga, yaitu (1) survei (survey studies), (2) studi hubungan (interrelationship studies), dan (3) studi perkembangan (developmental studies)”.
Berdasarkan  pernyataan tersebut di atas, maka bentuk penelitian yang sesuai dengan penelitian ini adalah bentuk survei (survey studies). Menurut Moh. Mazir (1999:65), yang dimaksud dengan penelitian dalam bentuk survei adalah : “Penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual”, dalam penelitian ini, yaitu dengan cara melakukan pengkajian, penggambaran maupun pengungkapan mengenai analisis tentang Upaya Guru Pendidikan Kewarganegaraan Memelihara Kondisi Belajar Yang Optimal Dalam Proses Pembelajaran di Kelas XI Sekolah Menengah Atas YPK  Pontianak, apa adanya.

B.       Populasi dan Sampel
1.    Populasi
Populasi adalah keseluruhan atau totalitas dari objek penelitian. Laurence L.Lapin (1980:10) mengatakan : “Population is the collections of all observation of a specified charactersitics of interest”. Artinya bahwa populasi merupakan kumulan dari sejumlah pengamatan atas suatu karakteristik yang ditetapkan. Selanjutnya John E. Freud (1981:34) mengatakan : “Population is a set of data consist of all conceivably possible or hypothetically possible observation of certain phenomenom”. Artinya populasi adalah suatu bagian data yang berisi keseluruhan dari sesuatu yang mungkin atau hipotesis dugaan yang mungkin observasi dari suatu fenomena tertentu.  Selanjutnya Zuldafrial (2004: 47) mengatakan bahwa : “Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga.”. Sedangkan menurut Sugiyono (2006: 117) menyebutkan bahwa” populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek, yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Berdasarkan definisi tersebut diatas dapat dikatakan bahwa populasi merupakan keseluruhan dari obyek/subyek yang dapat dijadikan sebagai sumber data dalam suatu penelitian, dan  mempunyai karakteristik tertentu.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah guru Pendidikan Kewarganegaraan dan siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas YPK Pontianak. Untuk kepentingan penelitian, perlu diketahui jumlah guru Pendidikan Kewarganegaraan  yang mengajar di kelas XI sejumlah 1 orang dan jumlah siswa kelas XI sebanyak  45 orang siswa.
Secara terperinci,  jumlah siswa kelas XI dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini :


Tabel 3.1
Distribusi Populasi Siswa Kelas XI Menurut Kelas dan Jenis Kelamin
Sekolah Menengah Atas YPK Pontianak Tahun Ajaran 2009/2010

No
Kelas XI
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah Siswa
1
IPS
18
9
27
2
IPA
9
9
18
Jumlah
27
18
45
         Sumber Data : TU Sekolah Menengah Atas YPK Pontianak Tahun Ajaran 2009/2010

2.    Sampel
Menurut Riyanto, Y. (2001:64), : “Sampel dapat didefinisikan sebagai sembarang himpunan yang merupakan bagian dari suatu populasi”. Searah dengan itu Arikunto, S. (2006:92) mengatakan bahwa : “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang di teliti”.
Mengingat jumlah populasi tersebut relatif kecil (dibawah 100 orang siswa), maka seluruh populasi yang tersedia dijadikan sampel. Atau dengan kata lain penelitian ini adalah penelitian populasi. Hal ini berdasarkan pendapat Arikunto, S. (2006:107) yang mengatakan bahwa : “Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subyeknya besar, dapat diambil antara 10-15%, atau 20-25% atau lebih”
C.      Teknik dan Alat Pengumpul Data
1.    Teknik Pengumpul Data
Data yang terkumpul harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, dengan cara pemilihan teknik dan alat data yang benar-benar tepat dan sesuai dengan masalah yang diangkat. Untuk membantu mekanisme kerja dalam penelitian ini, maka harus menggunakan teknik dan alat pengumpul data yang tepat, karena sangat berpengaruh pada objektivitas hasil penelitian. Sejalan dengan hal tersebut, Hadari Nawawi, (2001:94) menyatakan ada beberapa teknik pengumpulan data yang dapat dipergunakan  dalam penelitian yaitu :
a.    Teknik observasi langsung
b.    Teknik Observasi tidak langsung
c.    Teknik komunikasi langsung
d.   Teknik komunikasi tidak langsung
e.    Teknik pengukuran
f.     Teknik studi dokumenter

Mengacu pada teknik pengumpul data tersebut di atas, maka dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dianggap cocok oleh peneliti adalah teknik observasi langsung, komunikasi langsung, dan teknik tidak komunikasi langsung Uraian ketiga teknik di atas secara berurutan adalah sebagai berikut :
a.    Teknik observasi langsung
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik observasi langsung untuk memperoleh data yang diperlukan. Margono (2007:158-159) mengemukakan : “Teknik observasi langsung adalah teknik dimana penyelidik melakukan pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek di tempat terjadinya atau berlangsungnya peristiwa, sehingga observasi berada bersama objek yang diselidiki”. Jadi observasi langsung adalah suatu cara untuk mengumpulkan data mengenai objek penelitian dengan perantara alat tertentu. Teknik observasi langsung dalam penelitian ini adalah teknik pengumpul data dengan mengadakan pengamatan langsung di kelas saat guru mengajar
b.    Teknik komunikasi langsung
Selain teknik komunikasi tidak langsung, peneliti juga mempergunakan teknik komunikasi langsung. Teknik komunikasi langsung adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan hubungan langsung atau tatap muka langsung dengan responden (sumber data) atau melakukan wawancara langsung dengan responden sebagaimana dikemukakan oleh Hadari Nawawi,  (2001:95) bahwa:
Teknik ini adalah cara mengumpulkan data yang mengharuskan seorang peneliti mengadakan kontak langsung secara lisan atau tatap muka (face to face) dengan sumber data, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi yang sengaja dibuat untuk keperluan tersebut.

Responden yang diwawancarai dalam penelitian ini adalah guru Pendidikan Kewarganegaraan yang mengajar di kelas XI  Sekolah Menengah Atas YPK Pontianak
c.    Teknik komunikasi tidak langsung
Teknik komunikasi tidak langsung adalah teknik pengumpulan data secara tidak langsung atau melalui angket, sebagaimana dikemukakan oleh Zuldafrial. (2004:31) bahwa :
Teknik komunikasi tidak langsung adalah suatu teknik pengumpulan data, dimana si peneliti tidak berhadapan langsung dengan subjek penelitian untuk mendapatkan data atau informasi yang diperlukan, tetapi dengan menggunakan angket, yaitu sejumlah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh subyek penelitian atau responden.
Jadi teknik komunikasi tidak langsung adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu alat pengumpul data yang telah disusun oleh peneliti, yaitu berupa angket yang disebarkan kepada siswa kelas XI  Sekolah Menengah Atas YPK Pontianak.

2.   Alat Pengumpul Data
a.     Panduan Observasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2009:157) : “Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati. Dalam proses observasi, observator (pengamat) tinggal memberikan tanda atau tally pada kolom tempat peristiwa muncul”.
Panduan observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan daftar ceklist (lembar observasi) sebagai alat pengumpulan data. Lembaran observasi yang dipergunakan tersebut ditujukan kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan yang sedang melakukan proses pembelajaran di kelas.
b.    Panduan Wawancara
Dalam teknik komunikasi langsung ini, penulis menggunakan alat pengumpulan data berupa panduan wawancara terhadap guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI Sekolah Menengah Atas YPK Pontianak, untuk mengetahui upaya guru Pendidikan Kewarganegaraan memelihara kondisi belajar yang optimal dalam proses pembelajaran di kelas. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah panduan wawancara. Menurut Arikunto, S. (2006:104) bahwa : “Wawancara adalah dialog yang dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara”. Jadi wawancara adalah teknik pengumpul data yang dilakukan dengan berdialog secara langsung. Dalam penelitian ini dipergunakan wawancara berstruktur dimana pertanyaan wawancara sudah dipersiapkan dalam bentuk pedoman wawancara. Responden yang diwawancarai adalah guru Pendidikan Kewarganegaraan yang mengajar di kelas XI Sekolah Menengah Atas YPK Pontianak
c.     Angket
Menurut Arikunto, S. (2006:107) : “Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dan responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diteliti”. Jadi angket adalah alat pengumpul data berupa sejumlah pertanyan penelitian yang dibuat peneliti secara tertulis dan disebarkan pada responden untuk dijawab secara tertulis pula. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket berstruktur dengan jawaban tertutup, dimana setiap item angket disediakan 3 alternatif jawaban (a, b, dan c). Setiap alternatif jawaban angket diberi bobot nilai. Adapun bobot nilai dari setiap jawaban angket meliputi :
Jawaban dengan kriteria Baik diberi bobot nilai 3
Jawaban dengan kriteria Cukup diberi bobot nilai  2
Jawaban dengan kriteria Kurang diberi bobot nilai  1
Angket disebarkan pada siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas YPK Pontianak yang menjadi responden dalam penelitian ini.

D.    Teknik Analisis Data
Setelah data yang diperlukan baik melalui teknik komunikasi tidak langsung maupun komunikasi langsung dianggap cukup, maka langkah berikutnya adalah mengolah data dengan menggunakan perhitungan statistik tertentu dan dianggap relevan dengan masalah penelitian
Untuk menjawab masalah dalam penelitian ini, maka dalam pengolahan data dipergunakanlah teknik analisis presentase hasil (), mengacu pada pendapat M. Ali  (1998 : 124) dengan formulasi rumus sebagai berikut:
X % =
Keterangan :
X %        =  Presentase yang dicapai
n             =  Hasil Observasi
      N            =  Jumlah Sampel

Minggu, 07 Agustus 2011

pengolahan data dan analisis

PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA

A.    Persiapan Penelitian

Kegiatan penelitian berkaitan dengan pengumpulan data, yang dilakukan sesuai prosedur yang telah ditentukan sebelumnya. Penelitian ini diawali dengan persiapan keperluan administrasi seperti izin penelitian, kelengkapan instrumen dan keperluan lain, yang berkaitan dengan pengumpulan data.
Persiapan penelitian dilakukan setelah mempersiapkan persyaratan yang perlu dipenuhi untuk dapat melaksanakan penelitian. Setelah melaksanakan seminar, diharuskan untuk menyerahkan laporan seminar, sebagai bukti telah melaksanakan seminar. Sebelum lembaga mengeluarkan surat izin, maka disyaratkan untuk menyerahkan kisi-kisi angket beserta daftar pertanyaan angket yang telah di setujui oleh masing-masing dosen pembimbing.
Setelah menyusun kisi-kisi angket beserta daftar pertanyaan yang telah disetujui oleh dosen pembimbing, maka dilaksanakanlah penelitian secara langsung ke Sekolah Menengah Atas YPK Pontianak, melalui langkah-langkah sebagai berikut :
1.      Menyusun instrumen penelitian
a.       Menyusun kisi-kisi angket
Sebelum merumuskan pertanyaan angket, terlebih dahulu dibuat kisi-kisi berdasarkan variabel dan aspek variabel yang diteliti.
b.      Menyusun butir-butir pertanyaan
Berdasarkan butir-butir angket yang telah dibuat, kemudian disusun butir-butir pertanyaan yang meliputi variabel bebas yaitu komunikasi nonverbal oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan dan variabel terikat yaitu aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, masing-masing item memiliki tiga pilihan jawaban.
2.      Mengurus surat izin
Pertama-tama datang ke Sekolah Menengah Atas YPK Pontianak, untuk menemui kepala sekolah, dengan maksud mohon diperkenankan mengadakan riset di sekolah yang dipimpinnya. Sebagai bahan pertimbangan untuk mengadakan penelitian, maka penulis melampirkan surat ijin melakukan penelitian dari lembaga STKIP-PGRI Pontianak. dengan nomor : 491/L.308.1/TU/2010 tertanggal 25 Februari 2010 yang ditujukan kepada Kepala Sekolah Menengah Atas YPK Pontianak.  
Atas dasar surat izin penelitian ini, kepala Sekolah Menengah Atas YPK Pontianak mengijinkan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut di sekolah yang dipimpinnya.



B.     Pelaksanaan Penelitian

1.      Penyebaran Angket
Alat pengumpul data berupa angket, panduan wawancara dan panduan observasi yang sudah disusun kemudian diperiksa oleh dua dosen, yaitu dosen pembimbing utama dan dosen pembimbing pembantu. Setelah angket, panduan wawancara dan panduan observasi ini diperiksa kebenarannya, maka dapat digunakan untuk penelitian.
a.     Menyebarkan angket (kuesioner) kepada para siswa kelas XI  pada tanggal 01 Maret 2010. Penyebaran angket berjalan lancar tanpa hambatan, sehingga angket sampai kepada responden. Angket disebarkan kepada 45 siswa sebagai responden, dan dikumpulkan kembali pada tanggal 03 Maret 2010.
b.    Mengadakan wawancara dengan guru Pendidikan Kewarganegaraan yang mengajar kelas XI Sekolah Menengah Atas YPK Pontianak, yaitu pada tanggal 02 Maret 2010 Pelaksanaan wawancara berjalan lancar tanpa hambatan, sehingga seluruh informasi yang diperlukan dapat diperoleh.
c.     Melakukan observasi pada tanggal  03 Maret 2010 terhadap proses pembelajaran Pendidikan Keawarganegaraan di kelas XI Sekolah Menengah Atas YPK Pontianak. Pelaksanaan observasi berjalan dengan lancar tanpa hambatan, sehingga informasi yang diperlukan dapat diperoleh.
Setelah kegiatan penyebaran angket, wawancara dan observasi dilakukan, kemudian penulis melaporkan kepada kepala sekolah bahwa penelitian telah selesai dilaksanakan, maka kepala sekolah memberikan surat keterangan telah melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Atas YPK Pontianak, dengan nomor : 370/I.13.13/SMA-YPK/III/M.2010 tanggal 04 Maret 2010.
2.      Pemeriksaan angket
Angket yang telah dikumpulkan kemudian diperiksa satu demi satu untuk mengetahui apakah ada angket yang rusak, tidak lengkap, atau di isi secara salah. Angket dapat diolah apabila memenuhi kriteria :
a)      Seluruh item angket yang disediakan dijawab oleh responden, berdasarkan salah satu alternatif jawaban yang disediakan.
b)      Angket yang tidak dijawab atau terdapat lebih dari satu alternatif dinyatakan batal.
Pemeriksaan angket dilakukan satu persatu  berdasarkan jawaban yang dipilih pada masing-masing item. Setelah dilakukan pemeriksaan angket ternyata seluruh angket dapat diolah sebagai data penelitian. Pilihan jawaban responden pada masing-masing item dimasukan dalam daftar tabulasi data penelitian. Sebagai gambaran konkrit data hasil penelitian yang diperoleh dari hasil pemeriksaan angket tertera pada distribusi jawaban angket dalam lampiran penelitian.
Setelah mengetahui bahwa seluruh angket dapat diolah, maka ditransfromasikan dari data kualitatif menjadi kuantitatif dengan menggunakan rumus persentase.

C.    Pengolahan Data

Data penelitian yang diperoleh dari hasil pemeriksaan angket, selanjutnya diolah berdasarkan teknik pengolahan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
1.    Menetapkan angket yang telah diolah, yaitu angket yang memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam pemeriksaan angket.
2.    Menetapkan kualifikasi alternatif jawaban setiap item angket yaitu jawaban dengan kualifikasi baik, diberi bobot 3, kualifikasi cukup diberi bobot 2, dan kualifikasi kurang diberi bobot 1.
3.    Melakukan pengolahan angket dengan mentransfer data kualitatif angket menjadi data kuantitatif berdasarkan kriteria alternatif jawaban angket yang menjadi pilihan responden masing-masing item angket variabel bebas dan variabel terikat.
4.    Menetapkan tolak ukur untuk kategori hasil perhitungan persentase sebagai pedoman interpretasi data yang telah diperoleh dari perhitungan persentase.
Untuk mengukur kategori Upaya Guru Memelihara Kondisi Belajar Yang Optimal dalam Proses Pembelajaran di kelas XI Sekolah Menengah Atas YPK Pontianak, maka terlebih dahulu dibuatlah tolak ukur kategori. Tolak ukur kategori yang digunakan berdasarkan kurva normal, dengan menggunakan kategori : “baik, cukup dan kurang”, namun terlebih dahulu menentukan kategori “cukup”.
Adapun langkah-langkah untuk menentukan tolok ukur kategori kualitas persentase sesuai dengan pendapat Popham J. W. dan Sirotnik K. A (1973:27) dengan terlebih dahulu menentukan katgeori “cukup :
a.       Mencari skor maksimal ideal.
b.      Mencari rata-rata ideal dengan cara skor maksimal ideal dibagi 2.
c.       Mencari standar deviasi ideal rata-rata ideal dibagi 3.
d.      Mencari nilai Z untuk daerah 34,13%.
e.       Untuk menentukan ketagori “Cukup” digunakan rumus ideal-(ZxSideal) sampai dengan ideal+(ZxSideal).
f.       Untuk menentukan kategori “Baik” adalah rentangan yang berada di atas batas atas rentangan kategori “Cukup”.
g.      Untuk menentukan kategori “Kurang” adalah rentangan yang berada di bawah, batas bawah rentangan kategori “Cukup”.

Penyelesaian :
a.       Mencari skor maksimal ideal
Yaitu jumlah item x skor tertinggi suatu item
28 x 3 = 84
b.      Mencari rata-rata ideal
Yaitu skor maksimal ideal dibagi 2
84 : 2 = 42
c.   Mencari standar deviasi ideal
Yaitu rata-rata ideal dibagi 3
42: 3 = 14
 d.   Mencari nilai Z untuk daerah 34,13% = 1,00
  1. Xideal-(ZxSideal) sampai dengan Xideal+(ZxSideal).
= 42 – (1,00x14) sampai dengan 42 + (1,00x14)
= 28 sampai dengan 56 ini adalah rentangan untuk kategori “Cukup”.
f.       Untuk kategori “Baik” adalah di atas rentangan skor “Cukup” yaitu 57  sampai dengan 84.
g.      Untuk kategori “Kurang” adalah di bawah rentangan skor “Cukup” yaitu 0 sampai dengan 27.
Berdasarkan langah-langkah di atas, dapat ditentukan tolok ukur kategori Upaya Guru Pendidikan Kewarganegaraan Memelihara Kondisi Kelas Yang Optimal Dalam Proses Pembelajaran di Kelas XI Sekolah Menengah Atas YPK Pontianak, sebagaimana tertera pada Tabel 4-1 berikut ini :
TABEL 4-1
TOLOK  UKUR  KATEGORI UPAYA GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MEMELIHARA KONDISI
BELAJAR YANG OPTIMAL DALAM PROSES
PEMBELAJARAN  DI KELAS XI
SEKOLAH MENENGAH ATAS
YPK PONTIANAK


KATEGORI
RENTANGAN SKOR
PERSENTASE (%)
Baik
Cukup
Kurang
57 – 84
28 – 56
0 – 27
66,67 – 100
33,34 – 66,66
0,00 – 33,33

Diketahui :

a.    Skor maksimal ideal variabel upaya guru Pendidikan Kewarganegaraan memelihara kondisi belajar yang optimal dalam proses pembelajaran di kelas XI Sekolah Menengah Atas YPK Pontianak adalah 28 x 3 x 45= 3780
b.    Skor maksimal ideal untuk setiap aspek variabel  :
1.      Menunjukkan sikap tanggap dalam  proses  pembelajaran oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan adalah 12 item x 3 x 45 orang siswa = 1620
2.      Membagi perhatian dalam proses pembelajaran oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan adalah 6 item x 3 x 45 orang siswa = 810
3.      Memustkan perhatian dalam proses pembelajaran oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan adalah 10 item x 3 x 45 orang siswa = 1350.
c.    Skor maksimal ideal untuk setiap indikator dalam setiap aspek variabel:
1.      Memandang secara seksama dalam  proses  pembelajaran oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan adalah 3 x 3 x 45 = 405
2.      Gerak mendekati dalam  proses  pembelajaran oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan adalah 3 x 3 x 45 = 405
3.      Memberikan pernyataan dalam proses  pembelajaran oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan adalah 3 x 3 x 45 = 405
4.      Memberi reaksi dalam  proses  pembelajaran terhadap gangguan oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan adalah 3 x 3 x 45 = 405
5.      Perhatian visual dalam  proses  pembelajaran oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan adalah 3 x 3 x 45 = 405
6.      Perhatian secara verbal dalam  proses  pembelajaran oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan adalah 3 x 3 x 45 = 405
7.      Menyiagakan siswa dalam  proses  pembelajaran oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan adalah 2 x 2 x 45 = 180
8.      Pertanggung jawaban dalam  proses  pembelajaran oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan adalah 2 x 2 x 45 = 180
9.      Memberikan petunjuk dalam  proses  pembelajaran oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan adalah 2 x 2 x 45 = 180
10.  Penghentian dalam  proses  pembelajaran oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan adalah 2 x 2 x 45 = 180
11.  Penguatan dalam  proses  pembelajaran oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan adalah 2 x 2 x 45 = 180

d.   Skor aktual variabel upaya guru Pendidikan Kewarganegaraan memelihara kondisi belajar yang optimal dalam proses pembelajaran di kelas XI Sekolah Menengah Atas YPK Pontianak adalah 2846, terdiri dari jumlah item soal nomor 1 sampai nomor 28.

e.    Skor aktual, untuk setiap aspek dalam variabel :
1.    Menunjukkan sikap tanggap dalam proses pembelajaran oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan adalah 1274, terdiri dari jumlah hasil jawaban skor siswa terhadap item soal nomor 1 sampai dengan nomor 12.
2.    Membagi perhatian dalam proses pembelajaran oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan adalah 539, terdiri dari jumlah hasil jawaban skor siswa terhadap item soal nomor 13 sampai dengan 18.
3.  Memusatkan perhatian dalam proses pembelajaran oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan adalah 1033, terdiri dari jumlah hasil jawaban skor siswa terhadap item soal nomor 19 sampai dengan 28.
f.     Skor aktual,  untuk setiap indikator dalam setiap aspek variabel  :
1.    Memandang secara seksama dalam proses pembelajaran oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan adalah 325, terdiri dari jumlah hasil jawaban skor siswa terhadap item soal nomor 1 sampai dengan 3.
2.    Gerak mendekati dalam proses pembelajaran oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan adalah 309, terdiri dari jumlah hasil jawaban skor siswa terhadap item soal nomor 4 sampai dengan 6
3.    Memberikan pernyataan dalam proses pembelajaran oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan adalah 323, terdiri dari jumlah hasil jawaban skor siswa terhadap item soal nomor 7 sampai dengan 9
4.    Memberi reaksi terhadap gangguan dalam proses pembelajaran oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan adalah 317, terdiri dari jumlah hasil jawaban skor siswa terhadap item soal nomor 10 sampai dengan 12
5.    Perhatian secara visual dalam proses pembelajaran oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan adalah 258, terdiri dari jumlah hasil jawaban skor siswa terhadap item soal nomor 13 sampai dengan 15
6.    Perhatian secara verbal dalam proses pembelajaran oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan adalah 281, terdiri dari jumlah hasil jawaban skor siswa terhadap item soal nomor 16 sampai dengan 18
7.    Menyiagakan siswa dalam proses pembelajaran oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan adalah 217, terdiri dari jumlah hasil jawaban skor siswa terhadap item soal nomor 19 sampai dengan 20
8.    Pertanggungjawaban dalam proses pembelajaran oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan adalah 202, terdiri dari jumlah hasil jawaban skor siswa terhadap item soal nomor 21 sampai dengan 22
9.    Memberi petunjuk yang jelas dalam proses pembelajaran oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan adalah 206, terdiri dari jumlah hasil jawaban skor siswa terhadap item soal nomor 23 sampai dengan 24
10.    Penghentian dalam proses pembelajaran oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan adalah 198, terdiri dari jumlah hasil jawaban skor siswa terhadap item soal nomor 25 sampai dengan 26
11.    Penguatan dalam proses pembelajaran oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan adalah 210, terdiri dari jumlah hasil jawaban skor siswa terhadap item soal nomor 27 sampai dengan 28

Berdasarkan tolok ukur pada Tabel 4-1 di atas, maka hasil analisis persentase upaya guru Pendidikan Kewarganegaraan memelihara kondisi belajar yang optimal dalam proses pembelajaran di kelas XI Sekolah Menengah Atas YPK Pontianak dapat di lihat pada Tabel 4-2 berikut ini :






























TABEL 4-2

PERSENTASE  SKOR  UPAYA  GURU  PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MEMELIHARA KONDISI

 BELAJAR YANG OPTIMAL DALAM

PROSES PEMBELAJARAN

Variabel dan Aspek Variabel
Skor maksimal ideal
Skor maksimal aktual
%
Ketegori
Upaya guru Pendidikan Kewarganegaan memelihara kondisi belajar yang optimal dalam proses pembelajaran, dengan aspeknya :

1.    Menunjukkan sikap tanggap
a.       Memandang secara seksama
b.      Gerak mendekati
c.       Memberikan pernyataan
d.      Memberi reaksi terhadap gangguan
3780





1620

405

405
405

405
2846





1274

325

309
323

317

75,29





78,64

80,25

76,30
79,75

78,27
Baik





Baik

Baik

Baik
Baik

Baik
2.    Membagi perhatian
a.       Perhatian secara visual
b.      Perhatian secara verbal
810
405
405
539
258
281
66,54
63,70
69,38
Cukup
Cukup
Baik
3.    Memusatkan perhatian
a.       Menyiagakan siswa
b.      Pertanggungjawaban
c.       Memberikan petunjuk yang jelas
d.      Penghentian
e.       Penguatan
1350
270
270
270

270
270
1033
217
202
206

198
210
76,52
80,37
74,81
76,30

73,33
77,78
Baik
Baik
Baik
Baik

Baik
Baik

Berdasarkan Tabel 4-2 di atas, dapat diketahui bahwa upaya guru Pendidikan Kewarganegaraan memelihara kondisi belajar yang optimal dalam proses pembelajaran di kelas XI Sekolah Menengah Atas YPK Pontianak mencapai skor maksimal aktual  2846 dari skor maksimal ideal 3780 Berarti mencapai 75,29% dari yang seharusnya dan termasuk kategori “Baik”. Dengan demikian upaya guru Pendidikan Kewarganegaraan memelihara kondisi belajar yang optimal dalam proses pembelajaran  di kelas XI Sekolah Menengah Atas YPK Pontianak sudah dilakukan dengan baik.
Jika dilihat secara lebih terperinci ke dalam aspek-aspeknya, maka tampak bahwa :
a.    Ketika proses pembelajaran berlangsung, guru Pendidikan Kewarganegaraan selalu berdiri di depan kelas dan memandang ke seluruh sudut ruangan.
b.    Ketika proses pembelajaran berlangsung, guru Pendidikan Kewarganegaraan melakukan pandangan ke seluruh sudut ruangan dengan serius.
c.    Guru Pendidikan Kewarganegaraan selalu bergerak dari satu tempat ke tempat lain di dalam kelas, ketika proses pembelajaran berlangsung.
d.   Guru Pendidikan Kewarganegaraan selalu bergerak ke seluruh ruangan kelas ketika proses pembelajaran berlangsung
e.    Ketika proses pembelajaran berlangsung, Guru Pendidikan Kewarganegaraan melakukan gerak mendekati siswa untuk memberikan bimbingan.
f.     Ketika proses pembelajaran berlangsung, Guru Pendidikan Kewarganegaraan selalu memberikan komentar atas pekerjaan yang telaj diselesaikan oleh siswa.
g.    Ketika proses pembelajaran sedang berlangsung, Guru Pendidikan Kewarganegaraan selalu mengingatkan siswa dengan kata-kata “coba perhatikan materi ini, hal ini penting”.
h.    Guru Pendidikan Kewarganegaraan selalu memberikan pernyataan tertentu dalam rangka memfokuskan perhatian siswa terhadap pelajaran yang sedang berlangsung.
i.      Ketika proses pembelajaran berlangsung, Guru Pendidikan Kewarganegaraan selalu memberikan pernyataan dengan suara yang nyaring.
j.      Guru Pendidikan Kewarganegaraan selalu bersikap tegas dalam menyampaikan materi pelajaran dalam proses pembelajaran di kelas.
k.    Guru Pendidikan Kewarganegaraan selalu menegur siswa yang mengganggu siswa lain ketika proses pembelajaran sedang berlangsung.
l.      Guru Pendidikan Kewarganegaraan selalu memindahkan tempat duduk siswa yang seringkali membuat keributan di kelas.
m.  Ketika proses pembelajaran sedang berlangsung, Guru Pendidikan Kewarganegaraan seringkali memandang ke setiap arah/tempat di  seluruh ruangan  kelas.
n.    Ketika ada kelompok siswa yang membuat keributan dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung Guru Pendidikan Kewarganegaraan kadang-kadang memandang siswa yang membuat keributan di kelas dengan tatapan mata kurang senang.
o.    Dalam rangka meningkatkan perhatian siswa ketika proses pembelajaran berlangsung, Guru Pendidikan Kewarganegaraan kadang-kadang mengubah pandangan mata  ke salah satu kelompok siswa di kelas.
p.    Guru Pendidikan Kewarganegaraan tidak pernah mengungkapkan pernyataan dengan nada sinis, ketika proses pembelajaran berlangsung.
q.    Guru Pendidikan Kewarganegaraan selalu memberikan pujian kepada siswa yang berhasil menjawab pertanyaan, dalam proses pembelajaran.
r.     Guru Pendidikan Kewarganegaraan selalu memberikan komentar positif terhadap hasil belajar siswa, dalam proses pembelajaran.
s.     Guru Pendidikan Kewarganegaran selalu menyiapkan mental siswa sebelum mulai mengerjakan tugasnya, dalam proses pembelajaran.
t.     Guru Pendidikan Kewarganegaraan selalu menyiapkan alat-alat yang dipergunakan untuk memperlancar proses pembelajaran di kelas.
u.    Guru Pendidikan Kewarganegaraan selalu melakukan pengawasan pada saat siswa diberikan tugas di kelas, dalam proses pembelajaran.
v.    Guru Pendidikan Kewarganegaraan selalu memberikan penilaian terhadap tugas yang telah diberikannya, dalam proses pembelajaran.
w.  Guru Pendidikan Kewarganegaraan selalu memberikan penjelasan mengenai tata cara mengerjakan soal-soal  yang ditugaskan
x.    Penjelasan yang diberikan oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan mengenai tata cara mengerjakan soal-soal yang ditugaskan seringkali dapat dimengerti  siswa dengan baik.
y.    Guru Pendidikan Kewarganegaraan selalu memberikan peringatan kepada siswa yang kurang tertib mengikuti pelajaran.
z.    Guru Pendidikan Kewarganegaraan selalu memperhatikan siswa yang mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran.
aa.     Guru Pendidikan Kewarganegaraan selalu memberikan pujian kepada siswa yang berhasil menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
bb.    Guru Pendidikan Kewarganegaraan selalu memberikan semangat dengan memberikan tepukan di bahu siswa yang berhasil menyelesaikan pekerjaan dengan baik.

D.      Deskripsi Hasil Wawancara

Berdasarkan wawancara dengan guru Pendidikan Kewarganegaraan diperoleh hasil sebagai berikut :
a.    Guru Pendidikan Kewarganegaraan mengatakan bahwa ia selalu berdiri di depan kelas dan melakukan pandangan secara seksama ke seluruh siswa dan ke semua sudut ruangan.
b.    Guru Pendidikan Kewarganegaraan mengatakan, bahwa pandangan mata ke arah siswa dan ke seluruh sudut ruangan, yang dilakukan ketika proses pembelajaran terjadi di kelas, dilakukan dengan serius.
c.    Guru Pendidikan Kewarganegaraan mengatakan, kadang-kadang  bergerak dari satu tempat ke tempat lain, di dalam kelas, ketika proses pembelajaran berlangsung.
d.   Guru Pendidikan Kewarganegaraan mengatakan, bahwa gerakan mendekati siswa yang ia lakukan mampu memotivasi minat belajar siswa.
e.    Guru Pendidikan Kewarganegaraan mengatakan bahwa ia selalu mendekati siswa untuk memberikan bimbingan dalam proses pembelajaran di kelas.
f.     Guru Pendidikan Kewarganegaraan mengatakan, bahwa ia selalu memberikan komentar atas hasil pekerjaan yang telah dilakukan siswa dalam proses pembelajaran di kelas.
g.    Guru Pendidikan Kewarganegaraan mengatakan, bahwa ia selalu mengingatkan siswa tentang pentingnya materi yang disampaikan dalam proses pembelajaran.
h.    Guru Pendidikan Kewarganegaraan mengatakan, bahwa ia selalu memberikan pernyataan tertentu untuk memfokuskan perhatian siswa terhadap materi pelajaran yang sedang berlangsung.
i.      Guru Pendidikan Kewarganegaraan mengatakan bahwa ia selalu mengungkapkan pernyataan tersebut dengan suara yang nyaring.
j.      Guru Pendidikan Kewarganegaraan mengatakan bahwa ia selalu bersikap tegas ketika menyampaikan materi pelajaran.
k.    Guru Pendidikan Kewarganegaraan mengatakan bahwa ia selalu menegur siswa yang mengganggu teman lainnya, ketika proses pembelajaran sedang berlangsung.
l.      Guru Pendidikan Kewarganegaraan mengatakan bahwa ia selalu memindahkan tempat duduk siswa yang mengganggu teman lainnya ketika proses pembelajaran sedang berlangsung.
m.  Guru Pendidikan Kewarganegaraan mengatakan bahwa ia seringkali memandang ke setiap arah di seluruh ruangan kelas, ketika proses pembelajaran berlangsung.
n.    Guru Pendidikan Kewarganegaraan mengatakan bahwa ia kadang-kadang memandang siswa yang membuat keributan di kelas dengan tatapan mata kurang senang.
o.    Guru Pendidikan Kewarganegaraan mengatakan bahwa ia kadang-kadang mengubah pandangan mata  ke salah satu kelompok siswa di kelas.
p.    Guru Pendidikan Kewarganegaraan mengatakan bahwa ia tidak pernah mengungkapkan pernyataan dengan nada sinis, ketika proses pembelajaran berlangsung.
q.    Guru Pendidikan Kewarganegaraan mengatakan bahwa ia selalu memberikan pujian kepada siswa yang berhasil menjawab pertanyaan, dalam proses pembelajaran.
r.     Guru Pendidikan Kewarganegaraan mengatakan bahwa ia selalu memberikan komentar positif terhadap hasil belajar siswa, dalam proses pembelajaran.
s.     Guru Pendidikan Kewarganegaran mengatakan bahwa ia selalu menyiapkan mental siswa sebelum mulai mengerjakan tugasnya, dalam proses pembelajaran.
t.     Guru Pendidikan Kewarganegaraan mengatakan bahwa ia selalu menyiapkan alat-alat yang dipergunakan untuk memperlancar proses pembelajaran di kelas.
u.    Guru Pendidikan Kewarganegaraan mengatakan bahwa ia selalu melakukan pengawasan pada saat siswa diberikan tugas di kelas, dalam proses pembelajaran.
v.    Guru Pendidikan Kewarganegaraan mengatakan bahwa ia selalu memberikan penilaian terhadap tugas yang telah diberikannya, dalam proses pembelajaran.
w.  Guru Pendidikan Kewarganegaraan mengatakan bahwa ia selalu memberikan penjelasan mengenai tata cara mengerjakan soal-soal  yang ditugaskan
x.    Menurut Guru Pendidikan Kewarganegaraan bahwa, penjelasan yang diberikan nya mengenai tata cara mengerjakan soal-soal yang ditugaskan seringkali dapat dimengerti  siswa dengan baik.
y.    Guru Pendidikan Kewarganegaraan mengatakan bahwa ia selalu memberikan peringatan kepada siswa yang kurang tertib mengikuti pelajaran.
z.    Guru Pendidikan Kewarganegaraan mengatakan bahwa ia selalu memperhatikan siswa yang mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran.
aa.     Guru Pendidikan Kewarganegaraan mengatakan bahwa ia selalu memberikan pujian kepada siswa yang berhasil menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
bb.    Guru Pendidikan Kewarganegaraan mengatakan bahwa ia selalu memberikan semangat dengan memberikan tepukan di bahu siswa yang berhasil menyelesaikan pekerjaan dengan baik.

E.   Deskripsi Hasil Observasi

a.   Ketika menyampaikan materi pelajaran di kelas, guru selalu berdiri di depan kelas dan memperharikan ke seluruh sudut ruangan.
b.   Guru melakukan pandangan ke seluruh sudut ruangan dengan raut wajah yang serius.
c.   Ketika proses pembelajaran berlangsung, kadang-kadang guru bergerak dari satu tempat ke tempat lain dalam ruangan kelas.
d.   Gerakan yang dilakukan guru kadang-kadang cukup efektif untuk memotivasi minat belajar siswa.
e.   Ketika proses pembelajaran berlangsung, selalu guru melakukan gerak mendekati siswa untuk memberikan bimbingan.
f.   Guru Pendidikan Kewarganegaraan selalu memberikan komentar terhadap hasil pekerjaan siswa.
g.   Guru Pendidikan Kewarganearaan seringkali mengingatkan siswa tentang pentingnya materi pelajaran yang sedang disampaikan.
h.    Guru Pendidikan Kewarganegaraan kadang-kadang memberikan pernyataan tertentu kepada siswa, dalam rangka memfokuskan siswa terhadap materi pelajaran yang sedang berlangsung.
i.    Guru Pendidikan Kewarganegaraan selalu mengungkapkan pernyataan tersebut dengan suara yang nyaring.
j.    Guru Pendidikan Kewarganegaraan selalu bersikap tegas ketika menyampaikan materi pelajaran.
k.   Guru Pendidikan Kewarganegaan selalu menegur siswa yang sedang mengganggu teman lainnya dalam proses pembelajaran.
l.    Guru Pendidikan Kewarganegaraan kadang-kadang memindahkan tempat duduk siswa yang sering membuat keributan di kelas ketika proses pembelajaran sedang berlangsung.
m. Guru Pendidikan Kewarganegaraan selalu memandang ke setiap arah di seluruh ruangan kelas, ketika proses pembelajaran berlangsung.
n.   Guru Pendidikan Kewarganegaraan kadang-kadang memandang siswa yang membuat keributan di kelas dengan tatapan mata kurang senang.
o.   Guru Pendidikan Kewarganegaraan kadang-kadang mengubah pandangan mata  ke salah satu kelompok siswa di kelas.
p.      Guru Pendidikan Kewarganegaraan tidak pernah mengungkapkan pernyataan dengan nada sinis, ketika proses pembelajaran berlangsung.
q.      Guru Pendidikan Kewarganegaraan selalu memberikan pujian kepada siswa yang berhasil menjawab pertanyaan, dalam proses pembelajaran.
r.        Guru Pendidikan Kewarganegaraan selalu memberikan komentar positif terhadap hasil belajar siswa, dalam proses pembelajaran.
s.       Guru Pendidikan Kewarganegaran kadang-kadang menyiapkan mental siswa sebelum mulai mengerjakan tugasnya, dalam proses pembelajaran.
t.        Guru Pendidikan Kewarganegaraan selalu menyiapkan alat-alat yang dipergunakan untuk memperlancar proses pembelajaran di kelas.
u.      Guru Pendidikan Kewarganegaraan selalu melakukan pengawasan pada saat siswa diberikan tugas di kelas, dalam proses pembelajaran.
v.      Guru Pendidikan Kewarganegaraan selalu memberikan penilaian terhadap tugas yang telah diberikannya, dalam proses pembelajaran.
w.    Guru Pendidikan Kewarganegaraan selalu memberikan penjelasan mengenai tata cara mengerjakan soal-soal  yang ditugaskan
x.      Penjelasan yang diberikan oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan mengenai tata cara mengerjakan soal-soal yang ditugaskan seringkali dapat dimengerti  siswa dengan baik.
y.      Guru Pendidikan Kewarganegaraan selalu memberikan peringatan kepada siswa yang kurang tertib mengikuti pelajaran.
z.       Guru Pendidikan Kewarganegaraan selalu memperhatikan siswa yang mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran.
aa.   Guru Pendidikan Kewarganegaraan selalu memberikan pujian kepada siswa yang berhasil menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
  1. Guru Pendidikan Kewarganegaraan selalu memberikan semangat dengan memberikan tepukan di bahu siswa yang berhasil menyelesaikan pekerjaan dengan baik.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Host